Kolaborasi Menuju Solusi, Aktivitas Tambang yang Meningkatkan Ekonomi dan Memulihkan Keberlanjutan


𝑩𝒊𝒌𝒐𝒎𝒊 𝑺𝒆𝒍𝒂𝒕𝒂𝒏, 𝑻𝑻𝑼, 𝒎𝒆𝒅𝒊𝒂𝒓𝒆𝒂𝒍𝒊𝒕𝒂𝒏𝒆𝒘𝒔 𝒄𝒐𝒎 - Kerusakan lingkungan dan dampak pada pertanian menjadi perhatian utama di wilayah Desa Naiola, Desa Oenak, dan Desa Fatumuti akibat maraknya aktivitas tambang galian C di Sungai Noemuti. Masalah ini semakin kompleks dengan adanya eksploitasi berlebihan oleh perusahaan ilegal yang telah merugikan masyarakat sekitar.


Tambang galian C untuk pasir dan batu oleh perusahaan legal dan ilegal telah merusak keseimbangan ekosistem Sungai Noemuti. Aktivitas ini menyebabkan aliran air sungai menurun drastis hingga bibir sawah berada 2 meter lebih di atas aliran air. Akibatnya, saluran irigasi ke sawah-sawah tidak lagi berfungsi, membuat masyarakat tidak bisa mengolah lahan pertanian mereka. Padahal, sebelumnya kawasan ini dikenal sebagai lumbung pertanian di Kabupaten TTU, dengan frekuensi panen mencapai dua hingga tiga kali dalam setahun.


Kepala Desa Naiola Kecamatan Bikomi Selatan Yakobus Nitsae mengatakan aktivitas tambang ilegal di Sungai Noemuti kini telah dihentikan. Saat ini hanya tersisa enam perusahaan legal yang beroperasi. Pada bulan Maret 2025, kesepakatan bersama dicapai antara masyarakat Desa Naiola dan perusahaan tambang, di mana perusahaan berjanji membantu membangun saluran irigasi untuk memulihkan fungsi lahan pertanian. Solusi ini diharapkan dapat memitigasi dampak negatif tambang dan mencegah konflik di masa mendatang.


Harapan dan tindakan yang diperlukan masyarakat antara lain agar Pemerintah tetap tegas dalam menindak kemunculan perusahaan tambang ilegal, Pemerintah Daerah TTU memperhatikan distribusi manfaat tambang galian C, mengingat kontribusinya yang besar terhadap pendapatan daerah tetapi belum memberikan dampak signifikan bagi masyarakat lokal di sekitar sungai Noemuti, khususnya berupa program maupun kebijakan yang dapat menstimulus perkembangan ekonomi masyarakat. 

Mengharapkan Dinas ESDM mempertimbangkan lokasi tambang di luar Sungai Noemuti untuk mengurangi beban lingkungan pada satu wilayah dan meminta Pemerintah meningkatkan pengawasan, mengingat potensi aktivitas tambang ilegal tetap ada meskipun kondisi saat ini sedang tidak ada aktivitas tambang ilegal.


Optimisme Masyarakat untuk Masa Depan, Masyarakat di sekitar Sungai Noemuti percaya bahwa melalui kolaborasi antara pemerintah, perusahaan tambang, dan komunitas lokal, kerusakan lingkungan yang telah terjadi dapat dipulihkan. Langkah ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi Sungai Noemuti sebagai sumber kehidupan sekaligus mendorong peningkatan ekonomi di wilayah tersebut. Sinergi yang kuat juga dinilai mampu menciptakan keberlanjutan di sektor tambang tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat.


Khnza

Lebih baru Lebih lama